Jumat, 01 Oktober 2010

“Semioteka Rajatega”


“Semioteka Rajatega”
      By : Homicide

      MC hari ini lebih banyak memakai topeng dari Zapatista
      hampir sulit membedakan antara bacot patriot dan miskin logika
      bicara tentang skill dan kompetisi, mengobral sompral
      jatuh setelah berkoar, lari dengan ujung kontol terbakar
      MC butuh federasi dan breakbeats berdasi
      untuk sekantung wacana basi dan eksistensi
      MC Tampon, mencoba membuat mall menjadi Saigon
      amunisi tanpa kanon, mucikari martir yang gagal mencari bondon
      sarat kritik, kosong esensi seperti kotbah kyai Golkar
      bongkar essay kacangan lulabi usang pasca makar
      gelora manuver rima Kahar Muzakar
      tak akan pernah dapat menyentuh beat pembebasan B-Boy Ali Asghar
      hiphop chauvinis, kontol kalian bau amis, memang tak akan pernah habis
      persis duet Hitler tanpa kumis dan Earth Crisis
      krisis identitas, menyebut teman nongkrongnya ‘niggaz’
      sebut dan diss nama kami, kubuat bacot kalian karam seperti Tampomas
      berusaha setengah mati menjadi negasi
      berlindung dibelakang pembenaran interpretasi, basa-basi
      mengobarkan kebanggaan dengan microphone terseret
      tak sabar menunggu saat monumental kalian berduet dengan Eurrico Guterrez /

      Ternyata rencana invasimu lebih meleset dari konsepsi
      dan prediksi partai marxist akan kematian borjuasi
      melemparkan invitasi MC pada setiap rima
      dan Homicide masih mendominasi sensus kematian populasi akibat rajasinga
      MC adalah negara yang membuat kontradiksi tak pernah final
      tanpa menifestasi yang sesubstansial gerilyawan maoist di Nepal
      lirikal neoliberal, yang memaksa indeks lirikmu turun drastis
      dan terlihat lebih dungu dari logika formal, terlalu tipikal
      dan masih jauh dibawah horizon minimal
      memiliki nasib yang sama dengan PSSI dalam kancah internasional
      hadirkan konfrontasi maka MC lari mencari pengacara
      dan mengakhiri argumen dengan histeria seperti Yudhistira tanpa hak cipta
      jangan berharap unggul dengan skill bualan ala TV Media
      yang membuat kau dan Iwa tersungkur dalam satu kriteria

      ///representasi yang membuatmu nampak seperti fatamorgana
      membuat setiap microphone battle berakhir dengan wajah yang sama
      persetan dengan persatuan, hiphop hanya memiliki empat unsur
      dua mikrofon, kau dan aku, tentukan siapa yang lebih dulu tersungkur /

      Memang memuakkan melayani diplomasi scene lawakan
      tapi pasti kalian dapatkan jika kalian menginginkan konflik atas nama kebanggaan
      bidani bacot murahan tentang imortalitas hiphop seperti liang dubur
      pahlawan kesiangan yang membuat lagu lama konservatif keluar liang kubur
      karena aku adalah seorang kapiten neraka
      mematahkan pedang panjang para lokalis duplikat dan plagiat para Wu-Tang
      arwah objek kritik lapuk layak sosialisme ilmiah
      kalian ancam kami dengan lulabi akidah
      paku dalam bingkai kaca keagungan moralitas, persetan kuantitas
      kematian memang identitas yang tak perlu imortalitas
      label adalah reduksi, komoditas residu industri
      kultural hegemoni, membidani oponen dalam posisi
      Prosa pramudya yang bukan Ananta Toer
      Mengepal jemari meski dengan batas teritori yang terkubur

      memenej kalbu tanpa retorika Aa Gymnastiar
      menembus urat nadi distribusi tanpa harus membuat izinku terdaftar
      MC menabur bensin dan tak pernah punya nyali menyalakan korek
      membacot dibelakang punggung lebih parah dari CekNRicek

      [] MC Yang sama petantang-petenteng
      sekarang membawa aikon biz lebih banyak daripada anggota Slank
      Kalian para martir hiphop, patriot tai kucing
      Yang membela lubang pantat logika dengan darah
      Siapkan microphone kalian dan siapkan untuk menutup lubang tai sejarah
      dan bagi kalian yang menginterpretasikan lagu ini untuk kalian..
      Lebok tah Anjing!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar